Penerapan Kurikulum 13 pada Tahun Pelaran 2014/2015

 

 Keberhasilan pendidikan tentu tidak akan terlepas dengan kurikulum yang digunakan saat itu. perubahan kurikulum tentu tidak bisa dihindari karena penyesuaian terhadap kebutuhan pendidikan yang dinamis. di negara kita, Indonesia kurikulum sudah berganti sebanyak 10 kali, mulai dari kururikulum 47 atau disebut juga kurikulum 50 (rentjana pelajaran) sampai saat ini Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 yang sering disingkat K13 diyakini cocok untuk pendidikan kita saat ini oleh pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaannya. namun penerepannya pada tahun pelajaran 2014/2015 ini terkesan "dipaksakan". Masih banyak faktor pendukung utama dan sarana pendukung yang belum siap untuk penerapan K13 pada tahun pelajaran 2014/2015 ini. misalnya buku pendukung yang belum ada sampai bulan Agustus 2014 ini, metode pembelajaran yang diterapkan belum banyak diketahui oleh guru, belum lagi peangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang belum jelas seperti apa bentuk dan cara membuatnya. padahal RPP ini merupakan sumber yang sangat penting diketahui guru sebelum mereka masuk kelas. 

Menurut hemat saya, sebaiknya ber"ilmu" dulu baru "beramal". artinya seluruh pihak-pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran mengetahui dulu apa yang akan dikerjakan, mengapa dikerjakan, bagaimana mengerjakannya serta memperispakan sarana pendukung lainnya sehingga beberapa bulan ini tidak "meraba" atau 'asal-asalan" dalam mengaplikasikan K13 ini. lebih baik diundur satu tahun pelajaran tetapi setelah itu seluruh elemen sudah siap untuk menrapkan K13 dengan tepat dan efisien  dari pada dimulai dengan asal-asalan karena belum siap dan akhirnya  tidak mencapai target, sehingga mubazir waktu, biaya, tenaga dan pikiran bahkan akan dapat merusak pelaksanaan pemebalajaran tahun pelajaran berikutnya karena sudah diawali dengan hal-hal yang salah dalam mengaplikasikan K13 selama satu tahun.