Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa yang agung dalam
perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian
orang meyakini kisah yang menakjubkan ini terjadi pada Bulan Rajab. Benarkah
demikian? Bagaimanakah cerita kisah ini? Kapan sebenarnya terjadinya
kisah ini? Bagaimana pula hukum merayakan perayaan Isra’ Mi’raj?
Simak pembahasannya dalam tulisan yang ringkas ini.
Pengertian Isra’ Mi’raj
Isra` secara bahasa berasal dari kata ‘saro’
bermakna perjalanan di malam hari. Adapun secara istilah, Isra` adalah
perjalanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Jibril dari
Mekkah ke Baitul Maqdis (Palestina), berdasarkan firman Allah :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ
لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى
“Maha Suci Allah, yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil
Aqsha “ (Al Isra’:1)
Mi’raj secara bahasa adalah suatu alat
yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi’raj bermakna tangga
khusus yang digunakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman Allah dalam
surat An Najm ayat 1-18.[1]
[1] Lihat Syarh Lum’atil I’tiqaad li
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin 58-59
Tidak ada komentar:
Posting Komentar