Dalam kajian teori Otak (Adi W Gunawan, 2005: 34)
dikatakan bahwa kondisi terbaik pembelajaran adalah ketika dalam kondisi (zone)
alfa. Yaitu kondisi ketika otak manusia dalam kondisi rileks. Kondisi tersebut
adalah tahap paling iluminasi (cemerlang) proses kreatif otak seseorang.
Kondisi ini dikatakan sebagai kondisi paling baik untuk belajar sebab neuron
(sel saraf) sedang berada dalam suatu harmoni (keseimbangan); yaitu ketika
sel-sel saraf seseorang melakukan tembakan impuls listrik secara bersamaan dan
juga beristirahat secara bersamaan sehingga timbul keseimbangan yang
mengakibatkan kondisi relaksasi seseorang.
Dari penjelasan tentang gelombang otak (Munif Chatib,
2011: 91) zona alfa adalah kondisi terbaik untuk belajar. Jika pengajar
menjumpai siswa sedang marah, stress, mengobrol dengan teman-temannya, atau
sedang fokus mengerjakan sesuatu yang lain, maka sebaiknya pembelajaran tidak
diteruskan. Jika siswa melamun, lalu mengantuk, apalagi tertidur,
pembelajaran juga tidak baik diteruskan. Kondisi pertama adalah kondisi beta,
kondisi kedua adalah kondisi teta dan delta. Bagaimana cara mengatasinya?
Kembalikan pada kondisi alfa dengan cara memberikan stimulus khusus.
Stimulus khusus pada awal belajar yang bertujuan
meraih perhatian dari para siswa adalah apersepsi. Artinya, zona alfa merupakan
kondisi sangat ampuh untuk melakukan apersepsi dalam proses pembelajaran. Jadi
intinya, menciptakan kondisi alfa pada awal pembelajaran adalah dengan
melakukan apersepsi. Bagaimana caranya? Berikut ini ada empat cara yang bisa
dilakukan.
- See more at:
http://bdksemarang.kemenag.go.id/?p=page&id=187#sthash.EkOjlYzu.L6y3vuPu.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar