Waktu adalah sesuatu yang sangat penting, sangat berharga dan sangat mementukan
dalam hidup kita. Waktulah yang memberikan ruang bagi manusia untuk mengukir
sejarah atau menjadi sampah sejarah. Jika seandainya tidak ada waktu maka
kehidupan ini juga tidak akan ada, sejarah tidak bisa ditorehkan, dan
kesempatan apapun mustahil akan ada walupun sedetik saja.
Waktu bak sebuah pisau yang bermata dua, sisi kanan dan sisi kiri. Dia bisa
memberikan manfaat yang positif atau bermanfaat kepada penggunanya jika waktu
tersebut bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dia juga bisa
memberikan efek negatif dan sangat merugikan bagi penggunanya jikalau waktu
tersebut tidak bisa digunakan sebaik-baiknya.
Gunakanlah waktu dengan sebaiknya. Kenapa? karena waktu yang sudah hilang tidak
akan pernah kembali lagi, maka sejarah yang tertorehkan pada waktu tersebut juga
tidak akan bisa berubah lagi. Alangkah beruntungnya seseroang jika waktu yang
pergi itu diisi dengan hal yang positif, bermanfaat sesuai dengan yang di
ridhoi-Nya. sehingga akan melahirkan pahala yang berlipat ganda Dan alangkah
ruginya seseorang jika waktu yang pergi itu dihiasi dengan maksiat dan dosa
sehingga dosa dan noda semakin menumpuk didadanya.
Begitu pentingnya waktu, maka Allah Azza wa Jalla, di banyak ayat dalam
Al-Quran menggunakan waktu sebagai sumpah-Nya.
Ayo, gunakan waktu dengan sebaiknya. Ingat!!! penyesalan sering datangnya terlambat. Ingat !!! diakhir surat An-Naba' Allah Azza wa Jalla menjelaskan kepada kita sebuah pelajaran yang membuat orang cerdas tersadar dan gamabaran yang sangat menakutkan diakhirat nanti bahwa orang-orang yang durhaka berandai-andai seandainya dulu dia adalah tanah tentu mereka tidak akan disiksa dan menyesal seperti penyesalan diatas penyesalan yang mereka rasakan saat itu. namun apa daya nasi sudah menjadi bubur.
Ayo, gunakan waktu dengan sebaiknya. Ingat!!! penyesalan sering datangnya terlambat. Ingat !!! diakhir surat An-Naba' Allah Azza wa Jalla menjelaskan kepada kita sebuah pelajaran yang membuat orang cerdas tersadar dan gamabaran yang sangat menakutkan diakhirat nanti bahwa orang-orang yang durhaka berandai-andai seandainya dulu dia adalah tanah tentu mereka tidak akan disiksa dan menyesal seperti penyesalan diatas penyesalan yang mereka rasakan saat itu. namun apa daya nasi sudah menjadi bubur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar