Seluruh makhluk yang bernyawa akan mengalami fase kematian. Saat roh seseorang
ditiupkan kedalam jasatnya maka sejak detik itulah orang tersebut pasti akan
mengalami fase akhir dimana rohnya dicabut kembali oleh Allah Azza wa Jalla.
Dicabutnya roh dari jasat itulah yang disebut dengan kematian.
Kematian datang tepat pada saat yang telah Allah tentukan. Dia tidak
mengenal tempat dan waktu. Ketika Allah sudah menakdirkan seseorang meninggal
dunia, maka saat itu juga kematian segera menjemputnya. Dalam Al-Quran Allah
tegaskan bahwa ketika kematian sudah datang maka tidak akan bisa diperlambat
ataupun dipercepat dari waktunya walau sesaat pun. Bagaimanapun keadaan dan
kondisi sesoerang tersebut, dalam keadaan sehat ataupun dalam keadaan
sakit dan dimanapun dia berada maka tidak akan membuat kematian telat datangnya
atau dipercepat tibanya.
Kematian terdiri dari keadaan ada yang datang dengan baik dan dicabutnya roh
dengan perlahan dan lembut oleh malaikat maut ada yang dicabut dengan keras dan
kasar. Roh yang dicabut dengan lembut seperti menarik rambut dari tepung adalah
roh orang-orang yang beriman dan di ridhoi oleh Allah Azza wa Jalla dan
merupakan tanda khusnul khotimah dan sebaliknya roh yang ditarik dengan
keras dan kasar seperti menarik bambu dalam keadaan sunsang adalah roh
orang-orang yang dimurkai Allah Azza wa Jalla dan merupakan tanda su'ul
khotimah. Berita dapat kita baca dengan lengkap dalam sebuah hadits shohih
yang panjang dikeluarkan oleh Imam Buhari.
Kematian
seperti apa yang kita inginkan? Khusnul khotimahkah? lalu Apayang sudah kita
persiapkan untuk bertemu dengan Allah yang maha pedih siksa dan azabnya?
Tidakkah kita takut azab-Nya? nauzubillahimnzalik. Sudahkah kita berusaha
semaksimal mungkin menyiapkan bekal taqwa untuk menghadapi kematian? atau kita
malah menyiapkan kubangan dosa yang semakin banyak dan luas di dunia ini? atau
kita terpedaya oleh dunia dan gemerlapnya sehingga kita semakin jauh dan jauh
dari petunjuk Allah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar