Setiap perbuatan yang diridhoi Allah apabila dilakukan akan mendapat ganjaran pahala. Namun belum bisa sampai disitu saja karena ada syarat-syarat yang harus dipenuhi salah satunya adalah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah Azza wa Jalla. Perbuatan baik tapi karena niatnya untuk selain Allah atau karena ria atau karena manusia maka perbuatan tersebut akan ditolak Allah Azza wa Jalla dan si pelakunya hanya mendapatkan capek dan lelah saja.
Keikhlasan mesti dipertahankan sampai kita menghadap Allah Azza wa Jalla. Artinya niat ikhlas tidak hanya dipertahankan ketika kita akan dan ketika kita sedang melaksanakan aktivitas ibadah tersebut. tidak!. tetapi harus kita pertahankan terus-menerus smapai akhir hayat kita.
Contoh: Ketika kita akan melaksanakan ibadah Haji dan ketika melaksanakannya kita selalu mempertahankan niat ikhlas kita, lalu ketika selesai melakukan ibadah haji kita malah murka kepada orang yang tidak memamnggil kita Bang/Kak Haji atau Pak/Buk Haji, atau marah kepada orang jika tidak menuliskan label haji/hajjah ,"H" atau "Hj", di depan namanya. Nah orang seperti ini harus dipertanyakan niatnya melakukan ibadah haji tersebut. apakah karena Allah Azza wa Jalla atau karena ingin disebut "H" pada namanya.
Karena itu orang yang bijak tidak mau ambil resiko memberikan gelar "H" didepan namanya karena ditakutkan akan ria. Yang pasti agama kita tidak menyuruh kita membuat-buat perbuatan ini. tidakkah kita memperhatikan dengan mendalam bahwa nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwassallam tidak ada memberikan embel-embel 'H" didepan namanya, padahal beliau orang yang paling bisa menjaga hati dari siapapun didunia ini. begitu pula sahabat, tabiin, tabiktabiin serta para ulama ahlussunnah sampai saat ini tidak ada memberikan embel "H" didepan nama mereka ketika ditulis ataupun disebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar