WELCOME TO MY BLOG

SELAMAT DATANG DAN SEMOGA MEMBERI MANFAAT

The Beautiful Sceneries

Selasa, 20 Mei 2014

MAHALNYA SEBUAH KEJUJURAN

Ujian nasional sudah berlalu beberapa saat yang lalu. Namun di hati ini meninggalkan bekas yang tidak terlupakan. Bagaimana tidak, secara kebetulan ketika saya melihat kearah lantai bagian depan didekat tumpukan tas siswa yang berjejer di bagian depan ruang ujian pada hari ke dua pelaksanaan UN di sekolah yang tempat saya mengawas, saya mendapatkan secarik kertas fotokopian kecil kira kira 5 cm X 10 cm yang berisikan tulisan dikedua sisinya. Tulisan tersebut hasil ketikan komputer dan bisa dibaca dengan jelas walaupun ada bagian sisi kanan hasil copiannya yang hilang. Yang mengejutkan saya adalah disalah satu sisinya terdapat kunci jawaban sebanyak 20 paket atau 21 paket. Setiap paket digunakan kode angka A, B, C dan seterusnya. Disisi lainnya ada clue soal untuk no 1 ,16 dan 34 untuk semua paket. Clue yang saya maksud adalah potongan soal yang akan digunakan siswa untuk mencocokkan dengan lembar soal yang sedang diujikan. Jika naskah soal no 1, 16 dan 34 yang ada dihadapan siswa cocok dengan potongan soal atau clue soal untuk no 1, 16 dan 34 dari salah satu paket, misalnya paket A, maka tinggal melihat kunci jawaban untuk paket A dihalaman sebelahnya.
Yang saya khawatirkan adalah jika kunci jawaban itu palsu lalu ditelan bulat-bulat oleh siswa maka kita bisa bayangkan apa yang terjadi. Sudah mencontek tidak lulus lagi. Malang di atas malang tentunya.
Selanjutnya saya berfikir sangat mahal sebuah kata “kejujuran” memang sulit untuk melakukan sebuah kejujuran. Sudah dibuat aturan yang ketat sedemikian rupa agar soal tidak bocor namun tetap saja ada sisi lemah yang sengaja di manfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk membocorkan soal dan kunci jawaban.  Banyak motif dan alasan yang memantik terjadinya kecurangan ini. Ada yang karena ingin lulus dengan jalan pintas, ada yang memang untuk merauf keuntungan uang yang menggiurkan, ada yang bermaksud untuk menjaga prestise keluarga, sekolah, tepat  dan daerah, Ada juga yang berbuat  karena merasa tidak puas dan setuju UN dilaksanakan serta masih banyak alasan laiinya.
Walapun demikian saya masih optimis bahwa saya masih menyaksikan masih banyak siswa dan guru yang masih konsisten dalam menegakkan kejujuran khususnya dalam melakukan kegiatan ujian nasional. Tentu orang-orang seperti ini patut mendapatkan apresiasi yang tinggi dan orang-orang yang berkarakter seperti inilah yang akan bisa mengubah Indonesia lebih baik. Semoga mereka yang akan mengurus negara ini kedepan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar