Sebagian orang meyakini bahwa
peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Rajab. Padahal, para ulama ahli sejarah
berbeda pendapat tentang tanggal kejadian kisah ini. Ada beberapa perbedaan
pendapat mengenai penetapan waktu terjadinya Isra’ Mi’raj , yaitu[2] :
- Peristiwa tersebut terjadi pada tahun tatkala Allah memuliakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan nubuwah (kenabian). Ini adalah pendapat Imam Ath Thabari rahimahullah.
- Perisitiwa tersebut terjadi lima tahun setelah diutus sebagai rasul. Ini adalah pendapat yang dirajihkan oleh Imam An Nawawi dan Al Qurthubi rahimahumallah.
- Peristiwa tersebut terjadi pada malam tanggal dua puluh tujuh Bulan Rajab tahun kesepuluh kenabian. Ini adalah pendapat Al Allamah Al Manshurfuri rahimahullah.
- Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi enam bulan sebelum hijrah, atau pada bulan Muharram tahun ketiga belas setelah kenabian.
- Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi setahun dua bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan Muharram tahun ketiga belas setelah kenabian.
- Ada yang berpendapat, peristiwa tersebut terjadi setahun sebelum hijrah, atau pada bulan Rabi’ul Awwal tahun ketiga belas setelah kenabian.
Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri
hafidzahullah menjelaskan : “Tiga pendapat pertama tertolak. Alasannya
karena Khadijah radhiyallahu ‘anha meninggal dunia pada bulan Ramadhan
tahun kesepuluh setelah kenabian, sementara ketika beliau meninggal belum ada
kewajiban shalat lima waktu. Juga tidak ada perbedaan pendapat bahwa
diwajibkannya shalat lima waktu adalah pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj.
Sedangakan tiga pendapat lainnya, aku tidak mengetahui mana yang lebih
rajih. Namun jika dilihat dari kandungan surat Al Isra’ menunjukkan
bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada masa-masa akhir sebelum
hijrah.”
Dapat kita simpulkan dari penjelasan
di atas bahwa Isra` dan Mi’raj tidak diketahui secara pasti pada
kapan waktu terjadinya. Ini menunjukkan bahwa mengetahui kapan waktu terjadinya
Isra’ Mi’raj bukanlah suatu hal yang penting. Lagipula, tidak
terdapat sedikitpun faedah keagamaan dengan mengetahuinya. Seandainya ada
faidahnya maka pasti Allah akan menjelaskannya kepada kita. Maka memastikan
kejadian Isra’ Mi’raj terjadi pada Bulan Rajab adalah suatu kekeliruan. Wallahu
‘alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar