Perbedaan Esensial KTSP dan Kurikulum 2013, perbedaan pokok antara KTSP
atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (Kurikulum 2006) yang selama ini
diterapkan dengan Kurikulum 2013 yang akan dijalankan secara terbatas mulau
Juli 2013 yaitu berkaitan dengan perencanaan pembelajaran. Dalam KTSP, kegiatan
pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam
Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan
pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus
dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
Meskipun silabus
sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat, namun guru tetap dituntut
untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus,
terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian
silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok
sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam,
utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah
disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru yang
bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon (termasuk
silabus) yang telah disiapkan pemerintah. Perbedaan esensial dari KTSP dan
kurikulum 2013 itu sendiri adalah sebagai berikut:
No
|
KTSP
|
Kurikulum 2013
|
1
|
Mata
pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
|
Tiap mata
pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
|
2
|
Mata
pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
|
Mata
pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
|
3
|
Bahasa
Indonesia sejajar dengan mapel lain
|
Bahasa
Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
|
4
|
Tiap mata
pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
|
Semua mata
pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar.
|
5
|
Tiap jenis
konten pembelajaran diajarkan terpisah
|
Bermacam
jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten
ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran
lainnya
|
6
|
Tematik
untuk kelas I-III (belum integratif)
|
Tematik
integratif untuk kelas I-III
|
7
|
TIK mata
pelajaran sendiri
|
TIK
merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata
pelajaran lain
|
8
|
Bahasa
Indonesia sebagai pengetahuan
|
Bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
|
9
|
Untuk SMA
ada penjurusan sejak kelas XI
|
Tidak ada
penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan
pendalaman minat
|
10
|
SMA dan
SMK tanpa kesamaan kompetensi
|
SMA dan
SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
|
11
|
Penjurusan
di SMK sangat detil
|
Penjurusan
di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan dan pendalaman
|
Struktur Kurikulum meliputi sejumlah
mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. Dalam Kurikulum
sekarang (KTSP), materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian dari muatan kurikulum. Misal, untuk kurikulum SMP dan MTs, terdiri dari
10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan
kepada peserta didik.
Pada Kurikulum 2013 nanti, ada
perubahan mendasar dibanding kurikulum sekarang, yaitu antara lain:
- Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll. IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll.Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
- Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian.
- Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran: TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri. Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya. Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
- Untuk SMP, menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian.
Source : ANALISIS PERBEDAAN KURIKULUM KTSP DAN KURIKULUM 2013 Oleh: INDAH WATI, S.Pd. dan dengan sedikit suntingan dari Indrayadinur.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar